Mahasiswa KKL UNSA Desa Tatede Selenggarakan Festival Melala

UNSANEWS, Sumbawa Besar – Kabupaten Sumbawa memiliki beragam tradisi yang hingga saat ini masih terus dilestarikan oleh masyarakatnya. Salah satunya membuat minyak tradisonal atau biasa di sebut Melala dalam bahasa setempat. Melala adalah tradisi turun temurun masyarakat Sumbawa dalam menyambut bulan Muharram. Masyarakat Sumbawa meyakini pada bulan tersebut dianggap sangat istimewa dan manjur dalam mengolah minyak Sumbawa. Minyak yang dibuat dengan keyakinan juga memiliki khasiat untuk menambah stamina pria, menyembuhkan berbagai masalah kesehatan seperti asam urat, masalah persendian,dan bahkan membuat penggunanya awet muda.

 

 

 

 

 

 

 

Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Universitas samawa Desa Tatede mencoba mendukung pelesatrian tradisi tersebut. Didukungan berupa penyelenggaraan penyelenggaraan Festival Malala bersama dengan Pemerintah kecematan Lopok pada bulan Muharram, Sabtu (08/2024).

Festival diikuti oleh sejumlah desa di Kecamatan Lopok. Antaranya, desa lopok beru dengan nama minyak B4 Balu Empat, Desa Langam (Linggis panau), Desa Pungkit (Barit Tu Ano), Desa Berora ( Kopok Sasir),  Desa Tatede (Ampo Hajat), Desa Mama (Aineee), mempunyai masing-masing sandro yang memiliki keahlian dalam mengelolah minyak sumbawa datang dan berkumpul untuk bersama-sama membuat Minyak Melala.

Camat kecamatan Lopok bapak Ifan Indrajaya ST.,MM, mengatakan, nama minyak ini mempunyai hak cipta dan hak patennya berada di tangan masyarakat. Meskipun demikian tidak membuat masyarakat terpecah belah, justru hal ini dapat menjadi ladang silaturrahim untuk masyarakat Kecamatan Lopok.

“Semoga tradiri ini dapat terus berkembang di tengah masyarakat kita. Apa yang telah ada ini tidak terputus pada generasi ini, namun dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh generasi yang akan datang,” pungkasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *