Silatulfikri 99 Tokoh Sumbawa Lahirkan Maklumat Olat Utuk
Silatulfikri 99 Tokoh Sumbawa Lahirkan Maklumat Olat Utuk
UNSANEWS, Sumbawa Besar – SilatulFikri 99 Tokoh Tana Samawa (Sumbawa) berlangsung di Kampus Pesantren Modern Internasional Dea Malela, di kaki Olat Utuk, bukit eksotik di Dusun Pemangong, Sumbawa, 22-24 September 2023. Walau disebut 99 Tokoh, pertemuan dua hari itu diikuti oleh lebih 150 tokoh agama, adat, cendekiawan, dan budayawan dari dua kabupaten di Tana Samawa, yaitu Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat, serta diaspora Sumbawa di berbagai daerah.
SilatulFikri mendengarkan pasatotang (pengingatan) dari Sultan Sumbawa Dewa Masmawa Kaharuddin IV, sejumlah tokoh Sumbawa, antara lain Dr. KH Zulkifli Muhadli, Dr. Fahri Hamzah, Dr. Badrul Munir, Prof. Syafruddin Iskandar, Prof. Mahsun, Bupati Sumbawa Drs. Mahmud Abdullah dan Sumbawa Barat Dr. Musaffirin, serta Pengasuh PMI Dea Malela Prof. Dr. M. Din Syamsuddin. SilatulFikri di bawah tema Revitalisasi Parenti Kalanis (Pegangan Hidup) Tana Samawa melahirkan Maklumat Olat Utuk yang antara lain meneguhkan keterkaitan erat Manusia Sumbawa (Tau Samawa) dengan Islam, dan urgensi pengamalan parenti kalanis itu dalam kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat.
Maklumat Olat Utuk itu juga menegaskan nilai-nilai keutamaan Sumbawa yg menekan pentingnya waktu utk diisi dengan kerja keras dan prestasi, serta orientasi kepada hati nurani sebagai pendorong hidup berkemajuan.
Sultan Muhammad Kaharuddin IV dalam Pasatotangnya menegaskan bahwa budaya Sumbawa dari dulu mengedepankan bahwa Adat barenti lako syara’ dan syara’ barenti lako kitabullah (adat berpegang pada syariat, dan syariat berpegang pada kitabullah. Inilah yg melahirkan tema Tana Samawa “Takit ko Nene’, Kangila bowat lenge” atau takut kepada Allah, malu berbuat buruk.
Pemrakarsa SilatulFikri Din Syamsuddin, dalam penutupan kegiatan mengatakan bahwa silatulfikri ini lahir dari gagasan besar bahwa masyarakat Sumbawa dan Indonesia pada umumnya harus siap menghadapi dinamika dan tantangan zaman, dan bangkit menciptakan perubahan dan kemajuan.
Segenap peserta menikmati keberadaan dua hari di Kampus Pesantren Modern Internasional Dea Malela yg terletak di perbukitan dengan pemandangan yg indah dan hawa yg sejuk terutama malam dan pagi hari. Pada malam kedua (Sabtu 23 September 2023) segenap peserta disajikan pementasan seni tradisi Sumbawa yg sangat kental dengan nilai-nilai keislaman.
Berikut isi Maklumat Olat Utuk 2023.
MAKLUMAT OLAT UTUK 2023
Bismillahirrahmanirrahim
Berkat rahmat Allah SWT, SilatulFikri 99 Tokoh Tana Samawa (Batempu Satemung Panangar) telah berlangsung dengan lancar, hangat dan penuh keakraban. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 22-24 September 2023 di kampus Olat Utuk Pesantren Internasional Dea Malela ini, dilaksanakan atas dasar rasa cinta tanah kelahiran dan semangat persaudaraan antara insan yang ditakdirkan terlahir dan hidup berpenghidupan di Tana Intan Bulaeng
Setelah mendengar secara hikmat dan seksama Pasatotang Yang Mulia Sultan MuhammadKaharuddin IV, Pariwa Adat Lembaga Adat Tana Samawa (LATS), penyampaian para narasumber dan sumbangsaran segenap peserta, dengan senantiasa memohon rahmat, taufik, dan ridha Allah SWT disepakati Maklumat Olat Utuk sebagai panduan Tau Samawa di mana saja berada untuk senantiasa:
Pertama: Menyadari bahwa identitas diri dan ke-diri-an Tau dan Tana Samawa dibangun di atas nilai moralitas keislaman yang kuat (Adat Barenti Ko Syara, Syara Barenti Ko Kitabullah). Tau Samawa adalah seluruh entitas orang yang lahir di Samawa dan keturunannya serta yang hidup berkehidupan di Tana Samawa yang senantiasa menjunjung tinggi dan menghormati nilai-nilai keislaman dan rapang adat Tana Samawa.
Kedua: Meneguhkan keyakinan bahwa nilai-nilai keutamaan (Parenti Kalanis) sebagai jiwa dan semangat juang Tau Samawa adalah nilai-nilai Luhur Agama Islam yang menjelma dalam kepribadian balong bakalako, menebarkan kasih sayang, solidaritas, toleransi, mendorong kemajuan bersama dalam upaya meraih keselamatan dan kebahagiaan duniawiukhrawi.
Ketiga: Meneguhkan kesatuan kesadaran sepersaudaraan (Basanak) sebagai Tau dan Tana Samawa untuk merasa terkait dan terikat satu sama lain. Untuk itu, segenap Tau Samawa harus mengedepankan kebersamaan yang menjelma dalam budaya Saling Pedi, Saling Satotang, Saling Beme, dan Saling Sakiki.
Keempat: Menyadari tingginya kesadaran kosmologis kebudayaan Samawa akan waktu; baik masa lampau masa kini maupun masa mendatang. Maka Penghargaan akan waktu harus dijadikan penggerak kehidupan guna mengisi waktu dengan kerja dan karya yang bermanfaat bagi Tau Samawa hari ini dan esok dengan memperhatikan warisan yang baik bagi generasi penerus (Hutan adalah sumber kehidupan, jangan merusak hutan, Na Sanising Bala Tawa Tau Mudi).
Kelima: Menjelmakan cita-cita keunggulan dengan menjadikan hati sebagai pusat kesadaran (Istafti Qolbak) yang menjelma dalam adab edab berbahasa (To Basa), serta etos pantang menyerah (Kiak-Jujil), daya tahan (Basabeta), daya juang (Pragas), kerja cerdas (boto). Serta Ila (rasa malu) sebagai kompas untuk maju;
Demikian Maklumat Olat Utuk 2023 untuk menjadi perhatian bersama seluruh Tau Samawa di manapun berada, terutama kepada Tau Bajatu (Pemerintah) agar menginternalisasi Mufakat 99 Tokoh Samawa di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat ke dalam kebijakan dan lingkungan kehidupan keluarga masing-masing.
Ditetapkan di Olat Utuk, Sumbawa, Indonesia
Pada tanggal 24 September 2024
TTD
99 TOKOH TANA SAMAWA